Langsung ke konten utama

Benchmarking Peserta Diklat Pim III Akt XI di Dinas Sosial Kabupaten Malang


Program dan Kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial Kota Malang yaitu membangun Kampung 1000 Topeng yang diberi Nama “ Desaku Menanti” merupakan suatu pemukiman yang dihuni oleh Anak Jalanan (Anjal), Gelandangan dan Pengemis (Gepeng) yang direlokasi dari jalanan dan tempat-tempat tidak layak kesuatu tempat yang layak huni dengan konsep merubah pola pikir menjadikan manusia yang kreatif, edukatif dan manusiawi. Inovasi tersebut merupakan implementasi dari salah satu tugas dan fungsi Dinas Sosial diantaranya :
Ø  Pelatihan Keterampilan bagi PMKS dan PSKS (Fakmis, Anjal, Gepeng, Eks Napza, Eks Narapidana) melalui APBD I, II, (Menjahit, Tata Boga, Perbengkelan, Servis Elektronik/ HP, Sablon, Tata Rias, Musik, Otomotif)
Ø  Perujukan PMKS ke UPT Rehabsos milik Dinsos Prop. Jatim untuk direhabilitasi
Ø  BPJS PBI dan Rekomendasi Pembuatan SPM, Pembebasan Biaya Berobat Bagi Orang Terlantar dan T4Pos Rehabilitasi Sosial Tingkat Kota (Sosialisasi melalui Pertemuan Forum Keluarga/ Family Support (Bimbingan Bagi Keluarga Penyandang Cacat, Deteksi Dini Penyandang Cacat, Assesment Penyandang Cacat, Terapi dan Okupasi bagi Penyandang Cacat Berat, Pelatihan Keterampilan Bagi Penyandang Cacat, Bantuan Bahan Pokok Bagi Penyandang Cacat, Bantuan UEP Bagi Penyandang Cacat)Asistensi Sosial penyandang disabilitas berat (Uang Tunai per bulan), Perujukan ke UPT Milik Dinsos Prop. Jatim untuk direhabilitasi, Perujukan ke UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia bagi Lanjut Usia Terlantar, Perujukan ke UPT Asuhan balita dan anak bagi bayi dan anak terlantar, Bantuan PKSA  bagi Anjal, Bantuan Bahan Pokok Makanan Bagi Lansia Tidak Potensial dan Terlantar, Asistensi Lanjut Usia Bagi Lansia Tidak Potensial, Apel dan Senam Bersama, Terbentuknya KOMDA Lansia, Forum Komunikasi Karang Werdha, Karang Werdha Berprestasi Tingkat Kota Malang.Pendampingan Diversi Bagi Anak Yang Berhadapan dengan Hukum (Korban, Pelaku dan Saksi) baik di tingkat ke


polisian hingga tingkat pengadilan


1.       Awal mula munculnya Ide Inovasi
 
  Hal tersebut muncul disebabkan banyaknya yang menolak keberadaan anak jalanan karena mereka dianggap merupakan sisi gelap kehidupan kota yang disembunyikan, pada kenyataannya jumlah mereka bertambah banyak, sehingga muncul ide untuk melakukan inovasi oleh dinas sosial untuk meningkatkan kehidupan anak jalanan yang layak, edukatif dan manusiawi  melalui penanggulangan anak jalanan bekerja sama dengan Stakeholder terkait yaitu dengan  melakukan usaha preventif  dan represif yang dimaksudkan untuk mencegah timbulnya gelandangan pengemis di jalanan dengan cara:
Prepentif :
a.       Penyuluhan sosial
b.      Pembinaan sosial
c.       Bantuan sosial
d.      Perluasan kesempatan kerja
e.      Pemukiman lokal Peningkatan derajat kesehatan
Represif :
1.       Razia
2.       Penampungan sementara untuk diseleksi
3.       Dilepaskan dengan syarat
4.       Dimasukkan dalam panti sosial
5.       Dikembalikan pada keluarga/ wali
6.       Diserahkan pada pengadilan
7.       Diberikan pelayanan kesehatan Pelimpahan

2.       Tahapan Rancangan Inovasi
Inovasi yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial Kota Malang yang bekerjasama dengan stakeholder  Internal dan Eksternal dengan membangun sebuah pemukiman Anak Jalanan (Anjal), Gelandangan dan Pengemis (Gepeng) yang diberi nama “ Desaku Menanti “. Untuk melaksanakan proyek tersebut Dinas Sosial dan Kementerian Sosial RI melakukan rencana dan tahapan sbb :
  
  
-       Survey dan Penentuan Lahan :
Survei dan Penentuan lahan yang berada di Jalan Jabal Nur Rt 2 Rw 7 Kelurahan TlogowaruKecamatan Kedungkandang Kota Malang
Luas Tanah : 9000 m2 (yang terpakai 4400 m2)
Jumlah rumah 40 unit (20 couple)
Bantuan pembangunan program “Desaku Menanti” di danai oleh Kementerian Sosial RI sebesar 1,2 M
-       Seleksi calon WBS :
Seleksi Awal dilakukan oleh Peksos Dinas Sosial dan LKS Seleksi Akhir dilakukan oleh Kementerian Sosial RI
-       Sosialisasi Program :
Sosialisasi Program Desaku Menanti kepada Warga Baran RW.07 Kel. Tlogowaru Kec. Kedungkandang
-       Peletakan Batu Pertama :
Peletakan Batu Pertama oleh ibu Menteri Sosial RI KHOFIFAH INDAR PARAWANSA dan Bapak Walikota Malang MOCH ANTON pada tanggal 25 Maret 2016.
-       Pelatihan Bagi WBS :
Pelatihan untuk WBS oleh LKS agar memiliki keahlian dan keterampilan sebagai embrio usaha kelak saat menempati rumah di Desaku Menanti 
-       Pendampingan :
Pendampingan dilakukan oleh Dinas Sosial, LKS dan Mahasiswa UIN.
·         Pendampingan yang dilakukan meliputi pendampingan Usaha dari Kwalitas dan rasa.
·         Pendampingan Sosial meliputi pembelajaran Bina Diri, Kebersihan, tata krama hingga Pendidikan
-       Pelatihandari  Bank Indonesia
Pelatihan Bank Indonesia tentang olahan makanan dan pengemasannya
-       Peresmian sebagai awal dari inovasi yang telah dilaksanakan.
-       Hasil Pelatihan WBS :
Beberapa hasil kerajinan WBS dari pelatihan, seperti rempeyek, rengginang, Telur Asin, Jilbab, Bros, Keranjang Daur Ulang, dan Topeng.


3.       Sumber Pembiayaan Pelaksanaan Inovasi
 

 
 Untuk membiayai  inovasi yang dilaksanakan bersumber dari dana bantuan anggaran Kemeterian Sosial RI, selain itu ada bantuan tanah dari Pemerintah Kota Malang untuk pemukiman sebagai Hak Guna Pakai (HGB).
4.       Faktor Penentu Kesuksesan



Ada beberapa faktor kesuksesan terhadap pelaksanaan inovasi tersebut yaitu :
1.       Komitmen yang kuat dari seluruh stakeholder
2.       Kemauan yang tinggi dari anak jalanan untuk maju
3.       Dukungan pemerintah dalam hal ini Walikota
4.       Dukungan dunia usaha melalui Coorporate Sosial Responsibility (CSR)
5.       Tantangan dan Hambatan
Tantangan :
·         Jumlah Anak Jalanan (Anjal) dan GEPENG (Gelandangan dan Pengemis) di Kota Malang jumlahnya bertambah banyak.
·         Belum seluruh anak jalanan mengerti dengan maksud dan tujuan inovasi PMKS.
Hambatan :
·         Kurangnya sarana penunjang
·         Minimnya anggaran
·         Adanya Masyarakat yang kurang peduli terhadap keberadaan anak jalanan dan Gepeng.
·         Masih ada anak jalanan yang tidak respon terhadap program yang akan dilaksanakan.
6.       Langkah-langkah yang dilakukan mengatasi tantangan dan hambatan :
·         Melakukan pendekatan dari hati kehati.
·         Melibatkan Akademisi.
·         Melibatkan Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) terkait.
·         Melibatkan praktisi dunia usaha.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

salah satu kerugian penyelahgunaan NARKOBA

7 Contoh Masalah Sosial Dalam Masyarakat

Masalah sosial di dalam masyarakat memiliki berbagai ciri dan jenis-jenis yang berbeda. Hal ini dapat dibedakan dari berbagai sisi, seperti masalah sosial berdasarkan stratifikasi sosial, masalah sosial berdasarkan masalah ekonomi , masalah sosial akibat disorganisasi sosial, dan lain-lain. Masalah sosial ini memiliki ciri-ciri yang sangat mudah untuk diketahui. Masalah sosial cenderung melibatkan kepentingan dan kesejahteraan kelompok. Masalah sosial ini apabila dibiarkan saja tanpa diberi solusi dapat menyebabkan dampak yang sangat negatif di masa mendatang. Masalah sosial yang dihadapi masyarakat tertentu tentu saja berbeda-beda. Negara yang berbeda memiliki masalah sosial yang berbeda. Kebudayaan dan pola pikir masyarakat yang maju dan kebudayaan dan pola pikir masyarakat berkembang juga menyebabkan masalah sosialnya masing-masing. Beberapa contoh masalah sosial dalam masyarakat pada umumnya adalah : 1. Kemiskinan Kemiskinan adalah kondisi ...

Program Keluarga Harapan

PKH merupakan singkatan dari Program Keluarga Harapan , yaitu program perlindungan sosial melalui pemberian uang non tunai kepada Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) yang memiliki ibu hamil/nifas/menyusui, dan/atau memiliki anak balita atau anak usia 5-7 tahun yang belum masuk pendidikan SD, dan/atau memiliki anak usia SD dan/atau SMP dan/atau anak usia 15-18 tahun yang belum menyelesaikan pendidikan dasar. Peserta PKH akan menerima bantuan apabila menyekolahkan anaknya dengan tingkat kehadiran tertentu, memeriksakan kesehatan dan/atau memperhatikan kecukupan gizi dan pola hidup sehat anak dan ibu hamil. Program semacam ini secara internasional dikenal sebagai Program Conditional Cash Transfers atau Program Bantuan Tunai Bersyarat.   Tujuan PKH adalah untuk mengurangi angka dan memutus rantai kemiskinan, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, serta mengubah perilaku yang kurang mendukung peningkatan kesejahteraan dari kelompok paling miskin. Tujuan ini berk...